King Phantom
King 2: Munculnya King Phantom (Part 1)
KING 2: MUNCULNYA KING PHANTOM!!!
“Hallo dengan kepala polisi, ada yang bisa kami bantu?” tanya kepala polisi kepada seorang penelpon.
“Hah! sebuah pesan dari seorang pencuri.” Ujar kepala polisi lagi.
“Bagaimana pesan yang tertulis di situ?” tanya kepala polisi sambil memegang pensil yang siap untuk menyoret kertas yang sudah di sediakan.
“Di gedung The Gold Museum, jam 20.00, barang incaranya adalah patung sapi yang bahan dasarnya emas.” Kata kepala polisi sambil menggores pensil ke kertas.
“Pesan apa itu?” tanya kepala polisi itu kembali.
“Oke, aku akan sampaikan pesan itu kepada stasuin televise.” Kata kepala polisi sambil menutup panggilan.
“Harjito!” teriak kepala polisi.
“Siap!!!” kata Harjito sesudah di hadapan kepala polisi.
“Kamu minta stasiun televise “Melati TV” untuk meliput pencuri yang ingin mencuri di gedung The Gold Museum sekitar jam 20.00.” Kata kepala polisi.
“Siap Pak!” ujar Harjito.
“Dan janagn lupa kamu nanti malam sekitar jam 20.00 ke gedung The Gold Museum.” Ujar kepala polisi kembali.
“Siap pak!” ujar Harjito.
Malamnya di gedung The Gold Museum, jam 19.40
“Kelihatannya seperti yang di lihat kalian di layar tv kalian bahwa sudah banyak polisi di gedung ini…” kata Wartawan itu.
“Untuk lebih detailnya, saya bertanya kepada pak Harjito, Bagaimana pendapat pak Harjito tentang kasus ini?” tanya sang reporter.
“YA menurut saya ini hanya sebuah humor orang iseng saja.” Kat Harjito dengan tegas.
“Apakah, bapak tahu siapa yang mengirim surat tersebut?” tanya reporter itu kembali.
“Tidak, saya tidak tahu siapa yang…” perkataan Harjito berhenti ketika mata Harjito tertuju ke seseorang yang memakai kostum serba putih ke belakang gedung.
“Terima kasih pak, Atas informasinya.” Kata Sang Reporter.
“Ya sama-sama.” Kata Harjito.
Harjito mengejar orang itu dan mengikuti orang itu.
“Hei, kamu berhenti!” katanya sambil setengah berlari. Tapi orang itu tetap berjalan dan membuka pintu belakang, setelah orang itu masuk ke dalam ruangan Harito membuka pintu dan ada sebuah kertas kecil tergeletak di lorong itu, saat diambil dan dibaca, ia terkejut, dan tulisan itu bertuliskan, “Akulah pencurinya.” Lalu Harjito berlari sekeras mungkin untuk menangkap orang itu, setiap kamar yang ada ia dobrak setiap belokan ia membelok dan sampai ia mendengar suara tawaan dari atap gedung, namun dalam dalam hati Harjito berbisik, “Sial!” katanya sambil berlari ke arah atap gedung itu.
“Wah pemandangan yang indah di malam ini sambil memandang patung Sapi emas ini.” Kata orang yang berada di atap gedung.
“Seluruh pasukan langsung ke arah gedung!!! Cepat!” ujar Harjito sambil mengangkat HT-nya.
“Siap!” lalu semua pasukan berlari ke atap gedung.
Lalu Harjito berlari ke atap gedung, sesudahnya sampai di pintu gedung, Harjito mengeluarkan pistol dari kantung dadanya lalu menghela nafas, ia memegang pintu tersebut dengan hati-hati. Khawatir atas kematian komandannya mati karena tertembak saat membuka pintu, Harjito membukanya dengan hati-hati, saat pintu sudah benar-benar terbuka, Harjito melihat pencuri itu sambil memandang pemandangan.
Dirumah Kenji, 19.30
“Aku harus berangkat.” Kata Kenji sambil membetulkna posisi topinya. Lalu dengan santainya Kenji membuka pintu rumahnya.
Kenji keluar rumah berharap dengan pekerjaan barunya membuahkan hasil, dengan badan tegak Kenji berjalan, dan terus berjalan ke tempat kerjanya.
Setelah sampai ke tempat kerjanya Kenji memakai jalur belakang kantor untuk masuk ke dalam kantornya. Tiba-tiba ada seseorang yang mengikuti Kenji seraya berkata, “Hei, kamu berhenti!” Kenji menengokkan sedikit pandanganku, ternyata ia adalah polisi.
Kenji membuka pintu belakang dan aku masuk didalam situ aku menulis sedikit pesan untuk polisi itu dan menjatuhkan kertas itu ke lantai dan Kenji melanjutkan maksud kedatangannya ke dalam gedung itu, setelah menemukan apa yang di maksud Kenji, Kenji langsung keluar ruangan itu.
Saat keluar ruangan, polisi itu masih berkeliaran, untuk sementara waktu Kenji mengumpat di dalam ruangan itu samapi saatnya polisi itu membuka pintunya, saat polisi itu membuka pintu, polisi masuk mengamati sekeliling ruangan itu dengan teliti mungkin, namun Kenji tak ketahuan sama sekali, dan polisi itu keluar, pada saat itu juga Keni keluar dari persembunyiannya dan keluar ruangan, dengan santainya Kenji berjalan dan membawa barang kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar