Jumat, 19 Januari 2018

Death Pen Prologue 1

Death Pen
Pada suatu hari...
Di festival Comicstrip, suasana tampak ramai. Meriah. Sorakkan dan teriakan para peminat komik yang berebut minta tandatangan para komukus yang duduk di setiap stand menambah suasana festival semakin meriah. Para peminat komik rela berdesakan hanya untuk mendapat tandatangan para Komikus yang mereka gemari, yang dijaga ketat oleh pengawal agar tidak terjadi kerusuhan.
Salah seorang komikus wanita di sela-sela menggoreskan tandatangannya di lembar kertas berwarna putih mengarahkan pandangannya dengan penuh bangga ke penggemar komiknya yang berdesakan meminta tandatangannya. Setiap menyerahkan dan menerima kertas putih dari penggemarnya sebuah senyum menyembang lebar, dan tangannya dengan lincah menggoreskan tinta penanya pada setiap kertas putih yang ada di hadapannya hingga tercetaklah sebuah tandatangan yang cantik di atas kertas putih itu.
“Terima kasih, Kak Rina,” seru para penggemarnya selepas mendapat coretan tandatangan darinya dan membawa kertas berwarna putih yang telah berisi tandatangannya dengan wajah ceriah.
Wanita komikus itu, yang ternyata bernama Rina, hanya tersenyum membalas ucapan terimakasih mereka.

*****

Entah sudah berapa jam para Komikus duduk dan tersenyum untuk setiap fansnya, begitu juga Rina yang selalu tersenyum lebar buat setiap fansnya yang datang ke standnya untuk minta tanda-tangannya. Rasa lelah tidak dirasakannya meskipun jam terus berputar dan waktu siang pun menyaris berlalu. Guna mengganjal rasa laparnya, sambil lalu ia menyantap makanan ringan yang dibelinya dari minimarket saat dalam perjalanan ke tempat acara Comicstrip.
Waktu acara Comicstrip pun usai, yaitu tepatnya jam 15.00 WIB tepat…
Para Komikus beranjak dari standnya masing-masing untuk beristirahat. Mereka mendatangi ruang istrirahat yang disediahkan oleh panitia.
Ruang istirahat jadi riuh oleh celotehan para Komikus. Mereka bercanda rian dan mengobrol untuk menghilangkan rasa penat yang menghampiri tubuh mereka. Obrolan mereka terlihat seru dan hidup, hingga tidak jarang suara tawa menggema menghiasi di sela-sela obrolan mereka.
“Kita memang perlu mengadakan acara seperti ini,” ujar salah seorang dari mereka dengan nada semangat.
“Ya, benar, Kang Tardi,” sahut yang lain tak kalah semangatnya. “Setidaknya kita mesti mengadakan acara ini setahun sekali.”
“Saya setuju itu,” sahut yang lainnya.
“Tapi dananya darimana?” sela yang lainnya lagi.
“Yah, mau tidak mau kita mesti patungan,” jawab Tardi optimis.
Semua komikus yang ada di ruangan itu mengangguk setuju.
“Coba kalau kita punya Hari Komik Sedunia, pasti akan lebih seru lagi acara ini,” celetuk Komikus yang berambut gonrong.
Yang lain tertawa mendengar celetukan komikus itu.
“Ide berlian! Ide berlian!” sahut mereka di sela-sela tawanya.
“Tetapi menurut aku, daripada berhayal diterbitkannya Hari Komik Sedunia, lebih baik bagaimana kalau kita bentuk komunitas,” usul Rina tiba-tiba.
Suara tawa pun sirna seketika dan suasana jadi senyap. Semua mata tertuju ke arah Rina.
“Lho, kenapa? apa ada yang aneh dengan usulku itu?” tanya Rina kala semua pandangan tertuju padanya.
Semua kepala menggeleng.
“Iya, ya, kenapa tidak terpikir dari dulu?” ujar seorang dari mereka.
“Itu ide bagus, Rina,” sahut Komikus wanita yang lain. “Saya setuju dengan usul Rina itu. Bagaimana yang lain?”
Serempak mereka menganggukan kepala.
Setelah itu suasana riuh pun sirna. Mereka tampak serius membicarakan seputar pembentukan komunitas. Berbagai usulan dilontarkan. Saking seriusnya, sampai tidak terasa Magrib pun tiba.
“Oke, untuk sementara kita pending dulu pembahasan ini,” ujar salah seorang di antara mereka yang lebih senior. “Nanti kita lanjutkan lagi pembahasan ini lebih dalam guna merealisasikannya. Bagaimana? Setuju?”
Semua Komukus yang hadir mengangguk setuju.
“Nanti akan ada undangan untuk itu,” ujar senior itu lagi.
Setelah itu mereka membubarkan diri, namun ada juga beberapa di antara mereka yang masih tidak beranjak dari ruangan itu. Bahkan mereka saling menyambangi dan melanjutkan pembicaraan dengan  serius.
Rina yang merasa tubuhnya lelah, langsung berdiri dari tempat duduknya dan beranjak menuju pintu ruangan istirahat. Namun sebelum melintasi ruang istirahat, Tardi berseru memanggilnya:
“Mbak Rina, sebentar!”

Rabu, 29 November 2017

King 2: Munculnya King Phantom

King Phantom
King 2: Munculnya King Phantom (Part 1)

KING 2: MUNCULNYA KING PHANTOM!!!
“Hallo dengan kepala polisi, ada yang bisa kami bantu?” tanya kepala polisi kepada seorang penelpon.
“Hah! sebuah pesan dari seorang pencuri.” Ujar kepala polisi lagi.
“Bagaimana pesan yang tertulis di situ?” tanya kepala polisi sambil memegang pensil yang siap untuk menyoret kertas yang sudah di sediakan.
“Di gedung The Gold Museum, jam 20.00, barang incaranya adalah patung sapi yang bahan dasarnya emas.” Kata kepala polisi sambil menggores pensil ke kertas.
“Pesan apa itu?” tanya kepala polisi itu kembali.
“Oke, aku akan sampaikan pesan itu kepada stasuin televise.” Kata kepala polisi sambil menutup panggilan.
“Harjito!” teriak kepala polisi.
“Siap!!!” kata Harjito sesudah di hadapan kepala polisi.
“Kamu minta stasiun televise “Melati TV” untuk meliput pencuri yang ingin mencuri di gedung The Gold Museum sekitar jam 20.00.” Kata kepala polisi.
“Siap Pak!” ujar Harjito.
“Dan janagn lupa kamu nanti malam sekitar jam 20.00 ke gedung The Gold Museum.” Ujar kepala polisi kembali.
“Siap pak!” ujar Harjito.
Malamnya di gedung The Gold Museum, jam 19.40
“Kelihatannya seperti yang di lihat kalian di layar tv kalian bahwa sudah banyak polisi di gedung ini…” kata Wartawan itu.
“Untuk lebih detailnya, saya bertanya kepada pak Harjito, Bagaimana pendapat pak Harjito tentang kasus ini?” tanya sang reporter.
“YA menurut saya ini hanya sebuah humor orang iseng saja.” Kat Harjito dengan tegas.
“Apakah, bapak tahu siapa yang mengirim surat tersebut?” tanya reporter itu kembali.
“Tidak, saya tidak tahu siapa yang…” perkataan Harjito berhenti ketika mata Harjito tertuju ke seseorang yang memakai kostum serba putih ke belakang gedung.
“Terima kasih pak, Atas informasinya.” Kata Sang Reporter.
“Ya sama-sama.” Kata Harjito.
Harjito mengejar orang itu dan mengikuti orang itu.
“Hei, kamu berhenti!” katanya sambil setengah berlari. Tapi orang itu tetap berjalan dan membuka pintu belakang, setelah orang itu masuk ke dalam ruangan Harito membuka pintu dan ada sebuah kertas kecil tergeletak di lorong itu, saat diambil dan dibaca, ia terkejut, dan tulisan itu bertuliskan, “Akulah pencurinya.” Lalu Harjito berlari sekeras mungkin untuk menangkap orang itu, setiap kamar yang ada ia dobrak setiap belokan ia membelok dan sampai ia mendengar suara tawaan dari atap gedung, namun dalam dalam hati Harjito berbisik, “Sial!” katanya sambil berlari ke arah atap gedung itu.
“Wah pemandangan yang indah di malam ini sambil memandang patung Sapi emas ini.” Kata orang yang berada di atap gedung.
“Seluruh pasukan langsung ke arah gedung!!! Cepat!” ujar Harjito sambil mengangkat HT-nya.
“Siap!” lalu semua pasukan berlari ke atap gedung.
Lalu Harjito berlari ke atap gedung, sesudahnya sampai di pintu gedung, Harjito mengeluarkan pistol dari kantung dadanya lalu menghela nafas, ia memegang pintu tersebut dengan hati-hati. Khawatir atas kematian komandannya mati karena tertembak saat membuka pintu, Harjito membukanya dengan hati-hati, saat pintu sudah benar-benar terbuka, Harjito melihat pencuri itu sambil memandang pemandangan.
Dirumah Kenji, 19.30
“Aku harus berangkat.” Kata Kenji sambil membetulkna posisi topinya. Lalu dengan santainya Kenji membuka pintu rumahnya.
Kenji keluar rumah berharap dengan pekerjaan barunya membuahkan hasil, dengan badan tegak Kenji berjalan, dan terus berjalan ke tempat kerjanya.
Setelah sampai ke tempat kerjanya Kenji memakai jalur belakang kantor untuk masuk ke dalam kantornya. Tiba-tiba ada seseorang yang mengikuti Kenji seraya berkata, “Hei, kamu berhenti!” Kenji menengokkan sedikit pandanganku, ternyata ia adalah polisi.
Kenji membuka pintu belakang dan aku masuk didalam situ aku menulis sedikit pesan untuk polisi itu dan menjatuhkan kertas itu ke lantai dan Kenji melanjutkan maksud kedatangannya ke dalam gedung itu, setelah menemukan apa yang di maksud Kenji, Kenji langsung keluar ruangan itu.
Saat keluar ruangan, polisi itu masih berkeliaran, untuk sementara waktu Kenji mengumpat di dalam ruangan itu samapi saatnya polisi itu membuka pintunya, saat polisi itu membuka pintu, polisi masuk mengamati sekeliling ruangan itu dengan teliti mungkin, namun Kenji tak ketahuan sama sekali, dan polisi itu keluar, pada saat itu juga Keni keluar dari persembunyiannya dan keluar ruangan, dengan santainya Kenji berjalan dan membawa barang kecil.


Kamis, 23 November 2017

Mask rabbit

Mask rabbit


target pertama ku adalah arka .. seorang pemburu terkenal dengan segudang prestasi .. dia memiliki perawakan ideal untuk pemburu ataupun pembunuh ..
setelah satu minggu mencari kabar keberadaan arka akhirnya aku menemukan nya ,saat ini dia sedang berburu di salah satu hutan di kalimantan ,. aku langsung melakukan persiapan seperti biasa dengan membawa 2 kapak satu belatidan memakai jubah hitam khas assassin lalu aku memakai topeng kelinci manis untuk menutupi wajah ku ..
setelah bersiap aku lalu melepas dulu topeng kelinci itu dan masuk ke pesawat pribadi ku .. tepatnya heli pribadi.. memerlukan waktu tempuh 6jam lebih dari tempat ku saat ini ke hutan itu .. di perjalan pesawat itu akuterus memikirkan rencana yang pas untuk membunuh nya ..
tak terasa ternyata aku sudah sampai di sisi hutan itu dan langsung menurunkan perlengkapan dan berjalan ke dalam hutan mencari sang pemburu yang saat ini akan ku buru..saat ku lirik ke arah jam tangan ternyata ini sudah jam 4 sore ,akhirnya aku memutuskan untuk mencari tempat yang bagus untuk bermalam di hutan ini ..
setelah berjalan sekitar 3 jam tiba" aku mendengar suara tembakan dari arah utara ..
spontan aku langsung bersembunyi di balik pohon dan melihat siapa orang yang melepaskan tembakan itu ..
setelah memperhatikan secara seksama ,aku baru sadar kalo orang itu adalah target ku saat ini yaitu arka ..
aneh dia kelihatan sedang kesal dan langsung melempar pistol itu ..
"haha sepertinya ini akan menarik (ucapku dalam hati) ..
namun ..
"brummm...brumm....
tiba" ada suara mobil dari arah utara .. suara mobil itu semakin jelas terdengar dan terus mendekat ke arah arka ..
"shitt .. ini pasti teman" orang itu (ucapku kesal karna ada orang yang datang) ..
mobil van hitam itu melaju cukup cepat di tanah hutan ini .. dan berhenti beberapa meter dari tempat arka berdiri ..
satu orang turun dari belakang mobil van itu ..
"tunggu apa"an ini dia kan pembunuh bayaran juga (ucapku dalam hati)
2 ,3 sampai yang terakhir turun dari mobil dan langsung berdiri berjajar , jumlah mereka adalah 8 orang .. dan mereka juga memakai jubah assasin beserta topeng kelinci dan membawa kapak di kedua tangan nya ..
"halo anak muda .. mau bermain ? (ucap salah satu dari para pembunuh itu)
tiba" arka langsung mengeluarkan sebilah pedang dan kelihatan bersiap menahan serangan ..
lalu aku mulai berpikir dengan keadaan saat ini.
kalau pun mereka membunuh arka .. aku akan tetap mendapat btc yang ku inginkan haha .. jadi untuk saat ini sebaiknya aku menonton sadja ..
satu dari mereka berjalan maju dan mengayunkan kapaknya .. tanda akan segera memulai pertarungan .
arka terlihat agak ketakutan kaki nya gemetar ,keringat dingin mengucur dari tubuhnya ..
si kepala kelinci langsung berlari ke arah arka .. dia mengayunkan kapaknya mencoba menebas tangan kiri arka ..
namun .."sreeetchhhh ahhh ...

Psikopat from Tangerang episode 4


Psikopat from Tangerang episode 4



malam hari, terlihat seorang Pria bercakap kepada Remaja
"aku tidak bisa menyembunyikanmu lebih lama lagi di jakarta
aksi mu sudah ketahuan oleh polisi
kamu harus pergi dari kota ini"
Ucap Pria tersebut kepada Irawan
"maafkan aku kakak, tapi aku suka kota ini"
Irawan menyebut pria tersebut adalah kakaknya
"suka atau tidak kau harus pergi
kuberi waktu 1 hari lalu aku akan memburumu"
Pria tersebut menatap Irawan dengan tajam
"terserah"
Irawan berpaling muka lalu berjalan pergi
"sampai jumpa adikku"
langkah Irawan sempat terhenti mendengar perkataan tersebut lalu berjalan kembali
Siang hari di salah satu taman jakarta terlihat sepasang sahabat sedang asik bercakap
"oh jadi seperti itu"
terlihat Elia mengerti apa yg di bicarakan Anisa
"lalu bagaimana dengan kencanmu?"
Anisa mengalihkan pembicaraan
"seperti biasa, tidak ada yg menarik
hei bagaimana kita melakukan kencan ganda?"
"kencan ganda? Aku kan tidak punya pasangan"
"kau ajak saja Rikki, dia kan sudah mengatakan bahwa dia pacarmu
kau juga suka kan dengannya?"
"iya juga sih, tapi dia sulit dicari"
"ayolah ku mohon!
Lakukanlah demiku!"
"baiklah2, kapan kita melakukannya?"
"esok hari pukul 13:00 kita bertemu disini"
"hmmm... Okelah"
"terimakasih nis"
elia memeluk anisa sebagai tanda terimakasihnya
setelah sepakat mereka pun berpisah
terlihat Anis sedang berjalan menuju rumahnya
tiba2 saja tangan anisa ditarik oleh seseorang menuju tempat parkir di salah satu toko
"Rikki!?"
Anis terkejut karna yg menariknya adalah Irawan
"waktuku tidak banyak
aku ingin mengucapkan sesuatu padamu"
Irawan langsung memeluk Anis
spontan anis terkejut dan merasakan malu namun di satu sisi dia sudah tidak lama merasakan kehangatan lelaki
"pergilah!!!"
anis mendorong tubuh irawan
"baiklah"
irawan melepaskan pelukannya dan berjalan pergi
"hei tunggu!!"
anis memegang tangan Irawan
"tadi kau menyuruhku pergi sekarang kau menyuruhku menunggumu"
wajah anis memerah mendengar perkataan Rikki
terlihat mata rikki memperhatikan tangannya yg di pegang anis
anis langsung melepaskan genggamannya
kini anis menjadi slah tingkah dibuatnya
"apa maumu?"
Irawan bertanya kepadanya
"m-maukah kau berkencan ganda denganku?"
jawab anis dengan berpaling muka
"apa?
Aku tidak dengar"
Irawan pura2 tidak mendengarnya
"kau mendengarnya"
"tidak, aku tidak mendengarnya
bisikian lah ketelingaku"
Anis merasa seperti wanita murahan namun demi sahabatnya elia
dia melakukan apa yg Irawan lakukan
"maukah kau menjadi pasanganku di kencan ganda"
anis membisikan ke telinga Irawan
"tentu saja 'ya'"
irawan membisikan kembali ke telinga anis
"dasar kau bilang saja aku ingin memohon"
anis memukul badan Irawan dengan pelan
"tadi kau bilang tidak punya waktu"
lanjutnya
"sepertinya hal itu bisa menunggu "
malam hari di kediaman
marshella
terlihat anis sedang keluar rumah menuju kedai yg tidak jauh dari rumahnya
dia hendak membeli mi instant untuk ia makan dirumahnya
tiba2 anis di sekap oleh pria misterius dan di bawa kejalan yg sepi
ada 3 pemuda yg melakukannya salah satu pemuda tersebut memakai topeng dan menodongkan pisau ke arah leher anis
"dimana Irawan berada!?"
tanya orang yg memakai topeng dengan mengancam
"a-apa maksudmu!?"
anis terheran2 dengan perkataanya di karenakan anis tidak mengetahui bahwa sebenarnya Rikki lah Irawan itu
"jangan pura2 tidak tau!!"
pria bertopeng itu membentak
"sumpah aku tidak tau apa2 tentang pria tersebut"
anis mulai ketakutan
"lalu siapa pria yg menolongmu tersebut?"
"d-dia bernama Riki bukan irawan"
"gadis pintar"
pria bertopeng mengelus kepala anis lalu pergi ke 2 temannya
"mail, akbar.
Habisi wanita ini"
"bagus!"
mail menyeringai
"itu lah yg kutunggu dari tadi"
akbar menatap anis
"tidaakkkk!!!!"
anis berteriak
selesai

Rabu, 22 November 2017

Psikopat from Tangerang episode 3



PsikopatFromTangerang
Episode: 3

1 hari setelah kejadian tersebut Jakarta pun gempar dengan pembunuhan 3 seorang remaja dengan sadis
pelaku pembunuhan menjadi misteri
namun polisi menemukan keranjang belanjaan di kejadian TKP
di duga keranjang tersebut milik gadis bernama Anis Marshella
polisi pun segera menanyakan gadis tersaebut

*setelah diintrogasi*
*kediaman Marshella*

"anis ada orang yg ingin bertemu denganmu!!!"
ibu Anis berteriak dengan keras
anis yg sedang tiduran karena kelelahan ditanya2 oleh polisi pun merasa terganggu
"bilang saja aku tidak ada!!!"
anis menjawab teriakan ibunya
"tapi dia bilang, dia adalah pacarmu!!"

anis terkejut mendengar perkataan ibunya
dia tidak punya pacar
siapa pria yg mengaku pacarnya itu

terdengar suara jejak kaki menaiki  tangga
dan tiba2 terdengar suara ketukan di pintu kamarnya

"Tok!! Tok!! Tok!!"

anis membuka pintu kamarnya
alangkah terkejutnya ketika dia membukakannya
ternyata pria yang menolongnya saat itu lah yg mengaku pcarnya
"boleh aku masuk ?"
tanya Irawan
"s-silakan"
jawab anis terbata bata
"wah ternyata kamarmu indah sekali yah"
Irawan memasuki kamar anis dan memperhatikannya
"b-bagaimana bisa kamu tau bahwa aku tinggal disini?"
anis menjadi sedikit ketakutan
"hey tenang saja aku tidak akan berbuat sesuatu padamu,
sebelum memberi dompetmu aku mengambil nomor handphone mu
dan melacaknya dengan itu"
"mau apa kamu kemari?"
"tidak banyak, apa saja jawabanmu ketika polisi menanyaimu?"
"polisi bertanya mengapa keranjangku berada di kejadian TKP
aku menjawab bahwa saat itu keranjangku dicuri"
"itu saja?"
"itu saja"
"maaf saat itu aku tidak sempat membawa keranjang belanjaannya mu"
"tidak apa2
maaf juga telah melibatkanmu pada hal ini"
Irawan tidak membalas perkataan Anis dan Berjalan pergi keluar kamarnya
"hey tunggu dulu!
Aku lupa menanyakan namamu!?"
langkah Irawan terhenti karna mendengar perkataan Anis
 "namaku Rikki, kau tidak perlu tau nama lengkapku kan?"
Rikki Menoleh ke arah Anis
"namaku Anis Marshella senang berkenalan denganmu"
Anis tersenyum kepada Rikki
"senang berkenalan dengamu juga"
Rikki pun meninggalkan Anis

anis kemudian langsung membanting diri di kasur
dan menelpon
temannya bernama Nur Zaena Adelia

"iya halo ada apa nis?"
jawab Elia
"El tau gak tadi pria yg menolong aku melawan para berandalan itu datang kerumahku"
anis memang berbohong kepada polisi namun dia menceritakan kejadian yg sebenarnya kepada sahabatnya Elia
"siapa itu sayang?"
terdengar suara lelaki di telpon Elia
Elia mencoba menutupi telponnya
"maaf sayang ini temanku"
jawab Elia kepada lelaki tersebut
"apakah tadi itu suara pacarmu?, Aditya?"
anis mendengar suara lelaki tersebut
anis menduganya bahwa suara tersebut adalah Aditya, kekasihnya Elia
"ya, aku sedang berkencan dengan pacarku"
"oh maaf telah menggangumu"
Anis langsung menutup telpon
dia tidak ingin mengganggu kencan pacarnya

"dia adalah temanku Anis Marshella"
jawab Elia kepada pacarnya
"oh dia yg sedang menjadi saksi pembunuhan 3 remaja itu yah?"
Aditya mencoba menebak
"iya kamu benar, ayo kita jalan lagi"
Elia menarik tangan Aditya

sementara itu di tempat kejadian pembunuhan
beberapa polisi sedang memeriksa TKP
lalu datang 4 Orang dari militer Brimob
"maaf bapak2 kini biar kami yg mengambil alih"
ucap Rifki
"siapa kalian?"
polisi terheran2
"namaku Rifki dan ini pasukanku namanya Dibi, Priyanto Dan Rama
kami dari Brimob
kami akan mengambil alih kasus ini karena kepolisian tidak bisa menangkap Irawan Psikopat dari Tangerang"
Rifki mengeluarkan surat bukti bahwa kini lah mereka yg mengambil alih kasus ini
"aku mengerti.
Baiklah anak2 perkerjaan kita sudah selesai
ayo kita pergi"
ketua polisi mengajak seluruh anggotanya pergi dari TKP
namun Rifki bertanya satu pertanyaan lagi kepada polisi tersebut
"satu hal lagi, apa kau memberitahukan kepada publik bahwa pembunuh 3 remaja tersebut adalah Irawan?"
"tidak sama sekali"
"baguslah jika begitu
karna jika kamu memberitahukan kepada masyarakat jakarta Irawan berada disini
ini akan menimbulkan kepanikan"
"ya baiklah selamat bertugas"
polisi tersebut meninggalkan Rifki dan kawan2
"memang mengapa Irawan sangat berbahaya?"
Rama bertanya kepada Rifki
"dia adalah psikopat berbahaya  dari tangerang,
rata2 pembunuhan di tangerang dialah pelakunya
mungkin dia baru berumur 18 tahun
akan tetapi naluri pembunuhnya lah yg menyebabkan"

selesai

Selasa, 21 November 2017

Psikopat vs Hacker

"Mohon maaf nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif", begitulah hal yang terjadi setiap kali Abay mencoba menelpon (F) dia merasa gelisah. Dia pun membuka Komputer miliknya & melihat akun medsos miliknya. Dia melihat akun (F) juga yang ternyata sudah tidak aktif lebih dari 20 jam, Abay bergumam "Rasanya ada yang aneh, aku harus mengecek kerumahnya sekarang". Abay pun bersiap, sebelum berangkat dia men-chat Daniel melalui Komputernya.
Abay : Dan, lu ada urusan?
Daniel : Kagak, emang kenapa?
Abay : Kita kerumah (F), gua merasa ada yang aneh.
Daniel : Hmm, oke.
Abay pun memasukan peralatan yang ia butuhkan kedalam tasnya (Ponsel, Power Bank, & Stun Gun).
5 Menit Kemudian....
Abay pun keluar dari rumahnya & menunggu angkot & saat itu Daniel datang & menyapanya. Disitulah Abay berkata
Abay : Akun Medsos (F) kagak aktif lebih dari 20 Jam, Ponselnya juga tidak aktif. Ini gak biasanya menurut gua.
Daniel : Oh gitu, okeh kita harus cepat.
Pembicaraan pun diakhiri & angkot yang ditunggu pun datang, mereka berdua pun masuk.
10 Menit Kemudian...
Mereka berdua berhenti didepan rumah (F), rumahnya gak terlalu besar tapi berlantai 2 . Abay pun mengetuk pintu namun ternyata pintu tidak dikunci. Abay & Daniel pun masuk, dilihatnya rumah (F) sangat berantakan. "cek kekamarnya" kata Abay & mereka berdua menuju lantai atas. Mereka masuk kedalam kamar (F) & tidak menemukan siapapun. Abay melihat lemari milik (F) terbuka & segera saja dia melihat kedalamnya. Dilihatnya disitu ada sebuah Stun Gun. Abay semakin gelisah, dia takut ada hal buruk yang terjadi. Disaat itulah Daniel mengajak aku bicara
Daniel : Dia selalu online tiap hari kan?
Abay : Ya.
Daniel : Sepertinya dia melakukan suatu hal di dunia maya yang menyebabkan hal buruk ini terjadi, mari kita cek komputernya.
Abay pun menyalakan komputer milik (F), dia segera membuka akun medsos milik (F), barangkali ada hal yang bisa ia temukan.
Abay & Daniel terkejut ketika melihat sebuah notifikasi
" (F) ditandai oleh Mr. X dalam kiriman grup Global Psychopat "
4 Menit Yang Lalu.
Segera saja mengklik notif tersebut & mereka melihat hal yang membuat mereka sangat ketakutan, ya apa lagi kalau bukan "Live Streaming" dari grup tersebut tapi kali ini yang menjadi bahan Live Streaming tersebut adalah (F) yang sedang diikat. Daniel segera berfikir, hal apa yang bisa ia lakukan untuk membantu (F), dia cuma pandai membuat barang elektronik meledak dari jarak jauh & melacak tempat melalui sinyal terakhir yang dikirim. Tapi tunggu, "melacak tempat melalui sinyal terakhir yg terakhir dikirim", ya itu dia yang ia butuhkan. Dia segera mengeluarkan Ponsel miliknya. Dia membuka aplikasi buatannya sendiri yang bisa melacak sinyal dari mana pun itu berasal. Dia menulis nomor telpon dari temanya tersebut. "KETEMU!!!" Teriak Daniel memecah kehenigan & segera saja Abay melihat kearah temannya tersebut.
Abay : Dimana dia?
Daniel : Sinyal terakhir yg dikirim dari ponselnya sekitar 18 jam lalu dia berada di Jakarta Pusat, disebuah rumah bernomor (sensor).
Abay : Kalau begitu tunggu apa lagi? Ayo!!!
Segera saja mereka keluar & memesan sebuah Taksi Online. Mereka meminta untuk diantar ke alamat yang sudah mereka tulis di aplikasi tersebut & meminta sang supir untuk bergegas.
30 Menit Kemudian...
Mereka berdua telah sampai & Daniel segera meminta aku turun & membayar ongkosnya. Aku pun melihat tempat yang Daniel katakan, terlihat seperti rumah biasa. Abay pun melihat bahwa rumah tersebut dilengkapi CCTV, hingga Abay pun berinisiatif meretas CCTV tersebut & melihar kedalam.
Peretasan CCTV berjalan mulus, ternyata setiap tempat dirumah itu punya CCTV, benar-benar keamanan ekstra. Dia melihat semua CCTV dengan seksama & menemukan ada 1 CCTV yang berisi seorang pria, ya itu (F)! Dia terlihat lesu & kami juga melihat kamera yg digunakan oleh orang di grup tersebut untuk melakukan Live Streaming. Abay mencoba mematikan semua CCTV lalu membuka pintu dari rumah tersebut & ternyata terbuka, mungkin dia lupa mengunci pintu. Daniel & Abay mengendap-endap agar tidak ketahuan & Abay mengeluarkan Stun Gun miliknya untuk berjaga-jaga.
Mereka berdua kini ada didepan pintu kamar yang ada (F) didalamnya. Mereka berdua membuka pintu perlahan & melihat (F) ada didalam sana. Segera saja (F) melihat melihat ke pintu karena terdengar suara pintu terbuka & terkejut karena melihat Abay & Daniel. Abay & Daniel senang karena dia masih hidup namun (F) memberikan isyarat yang berarti "Keluar, dia ada disini" tapi Abay & Daniel tetap masuk. Daniel & Abay melihat sekeliling kamar namun tidak menemukan si Mr. X ini. Akhirnya Daniel segera membuka tali yang mengikat (F) & segera meminta (F) lari keluar mengikuti Abay & Daniel. Namun (F) tidak keluar, dia malah ketakutan. Seketika Abay bingung & menanyakan ada apa namun tidak dijawab. Abay baru paham ketika melihat kearah kamar mandi kamar tersebut, ya si "Mr. X" ada disana, membawa belati & sedang melihat mereka bertiga. Abay tidak takut & tenang ketika "Mr. X" mulai maju dia tetap di posisi sambil menggengam Stun Gunnya.
Mr. X menyerang Abay namun Abay menangkisnya dengan keahlian bela dirinya, mereka bertarung didepan kamera yg sedang live streaming tersebut. Pertaruang semakin sengit hingga Abay mendapat kesempatan untuk menyetrum Mr. X dibagian leher. "Mati Kau Pantek!!!" Kata Abay sembari menyetrum Mr. X walau dia tau itu tidak akan membuatnya mati, cuma pingsan. Segera saja setelah dia pingsan mereka bertiga lari & menelpon polisi mengenai tempat mereka berada.
Polisi datang 5 menit kemudian lalu bertanya kepada kami mengenai yang terjadi & membawa si Mr. X. Para polisi mengatakan terima kasih kepada mereka bertiga & mengatakan si pelaku akan mendapat ganjaran perbuatannya & anggota grup "Global Psychopath" akan segera dilacak dari negara mana saja mereka berasal.

Kamis, 16 November 2017

Psikopat from Tangerang episode 2

Psikopat from Tangerang 
Episode: 2
warning: di adegan ini ada unsur gorenya
Anis mengikuti perkataan pria tersebut
dia segera menjauh dan bersembunyi di balik tiang sambil menutup mata
"baiklah Irawan apa yg akan kau lakukan? Membunuh kami?"
ucap Ari dengan angkuh
Anis mendengar perkataan Anton
ternyata orang yg menolongnya bernama Irawan
"baiklah jika itu mau kalian"
Irawan menyeringai
tanpa basa basi lagi anton berlari ke arah Irawan dan mencoba memukulnya
Irawan dengan mudahnya menghindari pukulan tersebut
Yudi tidak tinggal diam
dia mencoba menendang Irawan
Irawan menghindar dan malah menendang anton
"hanya itukah kemampuan kalian?"
Irawan menyombongkan diri
tiba2 saja kepala Irawan di pukul oleh Ari dengan botol minuman keras yg di temukannya tidak jauh dari dia berdiri
botol tersebut pecah di kepala Irawan dan dia tidak meraksakan sakit sama sekali
"apa!?"
Ari terkejut
"cihh, dasar!!"
Irawan langsung mendaratkan pukulan kencang ke wajah Ari
Dari belakang, Yudi mencoba memegangi badan irawan
dan dari depan, Ari melancarkan pukulan keperut irawan
Irawan yg menerima pukulan terasebut langsung menendang pinggang Ari dan mesikuti wajah Yudi
irawan terlepas dari pegangan yudi
Anton kembali berdiri setelah menerima tendangan dari Yudi
dia melihat sebuah pecahan botol kaca dan langsung menghunuskan kepada Irawan
Irawan yg mengetahui serangan Anton, langsung merunduk
CRATTT!!!
serangan anton mengenai mata sebelah kiri Ari
"ARRRRGGGHHH!!!"
Ari mengerang sejadi jadinya sambil memegang mata kirinya
"m-maaf!!!"
"dasar!!!"
Ari pun memukul wajah Anton
darah keluar berceceran dari mata kiri Ari
Irawan mencoba memukul wajah Yudi
namun yudi berhasil mengelak dan melakukan serangan Uppercut
Irawan menangkap serangan tangan Kanan yudi
KREEKK!!!
Tangan kanan Yudi di patahkan oleh Irawan
terdengar suara patah tulang dengan jelas
Irawan mengetahui serang Anton
lalu dia menarik tangan kiri Yudi
Anton berlari kearah Irawan dan mencoba menendangnya dengan sangat kencang
CRAAKKK!!!
alih alih mencoba menolong temannya
Anton malah mematahkan tangan kiri yudi
"ARRRGGGHH!!!!"
Yudi mengerang sekuat kuatnya
Irawan mengambil batu yg tadi ia tipuk kepada yudi
dan memukulnya kekepala Anton
seketika darah keluar dengan derasnya dari kepala anton
anton pun ambruk jatuh ke tanah
Irawan mengambil pecahan botol kaca di tanah dan berjalan menuju Ari
"j-jangan!!!"
ari berjalan mundur ketakutan
"mengapa tidak? Kau akan terlihat tampan jika tanpa mata"
Irawan langsung menghunuskan pecahan kaca ke arah mata kanan ari
"Tidaaakkkk!!!!!"
ari secara sepontan memegang kedua matanya
kini dia tidak bisa lagi melihat
"kasihan sekali kamu tidak bisa melihat
aku akan mengakhiri penderitaanmu"
ZEEBBB!!!
irawan langsung menggorok lehernya
seketika darah keluar membasahi sweter warna biru Irawan
"sekarang tinggal satu lagi"
Irawan melihat ke arah yudi
"ampuni aku ku mohon!!!"
yudi memohon ampun kepada irawan tapi itu sia2
"baiklah akan kuberi ampun kau"
irawan menyeringai
"t-terimakasih"
irawan kemudian menendang leher yudi yang menyebabkan yudi tidak bisa bernafas
Irawan berjalan menuju mayat Anton dan mengambil dompet anis
"sekarang kamu boleh membuka mata"
ucap Irawan kepada anis
Anis pun terkejut melihat keadaan irawan yang penuh dengan darah
"apa yg terjadi denganmu?
Mengapa kau penuh darah?
Dan apa yg terjadi dengan ketiga orang itu?"
terlihat anis sangat setres
"ah sudahlah tidak sudah dipikirkan
dan jangan melihat kebelakang"
Irawan membawa pergi anis dari tempat tersebut
"memang apa yg terjadi?"
anis mencoba menoleh kebelakang
dengan sigap irawan menghentikan pergerakan kepala anis
"pokoknya jangan"
mereka pun keluar dari lorong tersebut
"ini dompetmu, dan jangan bilang kepada siapapun dengan kejadian yg tadi oke?"
Irawan mendekatkan wajahnya kepada anis
seketika wajah anis memerah
"b-baiklah"
anis mengambil dompetnya
"yasudah sampai nanti"
irawan pergi begitu saja
"s-sampai nanti"
anis pun pergi menjauh dari gang tersebut dan pergi kerumahnya
"mengapa wajahnya sangat dekat sekali denganku

apakah dia mau menciumku
ah tidak mungkin"
anis menjadi salah tingkah dengan perlakuan irawan tadi
"astaga akulupa menanyakan namanya"

Senin, 13 November 2017

Creepypasta bagian 2

Psikopat From Tangerang
episode: 1
terlihat gadis muda berumur 17 tahun sedang berjalan2 di pasar tradisional tanah abang seorang diri
dia bernama Anis Marshella
Anis sendiri belanja di tanah abang bukan karena tanpa alasan
memang Mall2 di jakarta itu banyak akan tetapi harga di pasar tradisional sangatlah murah dan segar
terlihat keranjang anis sudah penuh tinggal satu bahan lagi yg belum dibelinya
dia mencari2 pedagang buah
akhirnya dia menemukan pedagang tersebut
"ini 1 kilonya berapa mas?"
tanya anis kepada pedang jeruk
"10 ribu neng"
jawab pedagang dengan santai
"saya beli setengahnya mas"
"oke"
disaat pedagang buah memasuka n buah jeruknya
tiba2 anis di tabrak oleh seseorang
"maaf!!"
orang misterius tersebut minta maaf kepada Anis
Anis hanya kesal dan bergumam
"dasar pria"
anis mengecek kantung belanjanya dan mencari dompet yg ia taruh
"nih neng jeruknya"
pedang jeruk menyuguhkannya kepada anis
"bentar mas"
anis terus mencari dompet tersebut
ternyata dompetnya hilang
"apa jangan2!!"
dia tiba2 teringat pada orang yg menabraknya tadi
anis pun langsung mengejar lelaki yg menabraknya tadi
"eh neng jeruknya!!"
pedang jeruk berteriak
anis menghiraukan suara pedang tersebut agar tidak kehilangan jejak lelaku tadi
"hey kamu!!"
anis melihat lelaki tersebut
lelaki yg menabraknya tadi secara sepontan berlari menjauh
anispun segera mengejarnya walaupun larinya tidak sekecang lelaki yg di kejarnya
tiba2 lelaki tersebut memasuki gang
anis mengikutinya
pencuri pun terpojok karna gang buntu
"kamu sudah terperangkap!
Kembalikan dompetku!"
anis nampaknya sedang berbangga hati karena pencuri sedang terpojok
anis tidak takut jika melawan 1 lelaki karna waktu SMP dia pernah ikut Eskul Pencak Silat
"aku terpojok?
Justru kamu yg terpojok"
tiba2 muncul 2 orang lagi di balik dinding gedung
"kerja bagus anton"
"itu baru temanku"
"terimakasih ari, yudi"
ternyata perampok tersebut bernama Anton dan 2 temannya Ari & Yudi
Anis yg bermula bersemangat untuk melawan Anton tiba2 menjadi takut sampai2 menjatuhkan bawaan belanjaannya
"tolong!!!"
teriak anis
"percuma kamu berteriak
tidak akan ada yg mendengar"
Yudi berjalan santai menuju Anis
Anis langsung memukul wajah Yudi
Yudi dengan mudahnya menangkap pukulan Anis
"kamu cantik sekali
maukah kamu jadi pacarku?"
Yudi mengelus wajah Anis
"hahahaha... Dasar jomblo"
Ari bercanda kepada Anton
"bagaimana?"
tanya yudi kepada anis
anis menjawabnya dengan meludahi wajah yudi
"dasar jalang!!"
yudi menampar anis dengan sangat keras sehingga jatuh tersungkur
"kini aku tau mengapa Yudi selalu Jomblo"
Anton meladeni candaan Ari
"baiklah jika kamu tidak mau menjadi pacarku
aku akan mem*******mu"
Yudi menarik tangan Anis
"jangan!!
Kumohon!!"
anis pun menjadi menangis
tiba2 yudi terkena timpukan batu dan terjatuh
"ada apa ini sangat berisik"
ucap pria yg menipuk batu
"T-Tolong aku!!"
anis berlari kepada pria misterius tersebut
"hm? Ada apa?"
tanya si pria kepada anis
"aku hampir di bunuh oleh mereka"
jawab anis
"benarkah? 1 wanita melawan 3 pria?
Sungguh tidak genttleman"
anton dan ari membangunkan Yudi yg sedang terjatuh
"ugh,, jadi Psikopat dari Tangerang berada disini yah"
ucap yudi mencoba berdiri
"jadi kalian sudah mengenalku yah
minggir nona ada urusan pria yg harus di selesaikan
sebaiknya anda menutup mata"

Sabtu, 11 November 2017

Peristiwa 11 September 2001 adalah Sebuah REKAYASA

PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 ADALAH SEBUAH REKAYASA



1
Sebagaimana yang telah diungkap di atas, peristiwa 11 September 2001 adalah awal dibangunnya isu terorisme yang bertujuan untuk menstigma Islam dan umatnya. Pada tanggal 11 September tersebut, dunia digoncang oleh berita yang sangat menghebohkan sekaligus tendensius, yaitu ambruknya menara kembar WTC di New York—Menara Utara WTC yang ditabrak oleh pesawat American Airlines dengan nomer penerbangan 11 pada pukul 08.45 pagi dan menara Selatan WTC yang ditabrak oleh pesawat United Airlines dengan nomer penerbangan 175 pada pukul 09.03 pagi—dan gedung Pentagon oleh pesawat American Airlines nomer penerbangan 77 [?].
Awalnya, peristiwa yang terjadi di Negara Paman Sam itu sangat mengejutkan plus menyayat-nyayat sisi kemanusiaan karena menelan korban 4000 orang dan ribuan yang mengalami luka, baik berat maupun ringan, sehingga dunia serentak mengutuk pelaku aksi pembajakan pesawat terbang yang digunakan untuk menabrak menara kembar WTC dan gedung Pentagon tersebut. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, keterkejutan itu berubah menjadi keanehan karena pada perkembangannya Islam dan umatnya secara bertubi-tubi diserang, baik secara opini maupun militeristik, sepertinya hendak membumi-hanguskan Islam dan umatnya dari muka bumi. Seruan: “Perang melawan Terorisme!” ba’da peristiwa tersebut tersimpan misi terselubung, yaitu perang melawan Islam dan umatnya yang berjuang membangun kembali peradaban Islam dan menentang kebijakan luar negeri AS atas tanah-tanah kaum Muslimin. Sebab selang beberapa waktu setelah peristiwa itu, pemerintahan AS yang wakti itu dipimpin oleh Mr. Goerge W. Bush mengarahkan tudingan ke Al-Qaidah sebagai jaringan teroris internasional yang bertanggung-jawab di balik peristiwa itu dan menuding Osama bin Laden sebagai tokoh intelektualnya. Enam hari pasca peristiwa tersebut, Mr. Bush Jr. berseru: “Amerika akan bertempur habis-habisan, serta akan melakukan tindakan sapu bersih dan berkelanjutan bagi para aksi teror. Amerika akan melakukan apapun yang mungkin diambil untuk memenangkan perang.” Dan pelaku aksi teror atau teroris yang dimaksud Bush Jr. tersebut adalah umat Islam yang gigih memperjuangkan peradaban Islam melalui penerapan Syariat Islam secara kaffah dalam bingkai Khilafah Islamiyah.
Sekali lagi, bahwa yang dimaksud perang melawan terorisme adalah perang melawan Islam dan perang itu bersifat permanen, yakni terus berkelanjutan sampai Islam [jika mampu] disapu bersih dari muka bumi. Maksudnya, walaupun kepemimpinan AS berganti, tetapi perang melawan Islam tetap menjadi agenda utama AS.

Kamis, 09 November 2017

King Phantom King 1: Munculnya King Phantom

KING 1: MUNCULNYA KING PHANTOM!!!
Esok harinya.
“Aku harus mencari info, kalau aku benar-benar memilih ini.” kata Abqari yang sedang berjalan kaki.
“Aku harus merubah segalanya, penampilanku, gaya bicaraku, bahkan wajahku, aku harus melakukan oprasi, tapi uang dari mana?” atanya sambil duduk di bangku alun-alun kota.
“Apa aku harus minjam ke bank?” tanyanya dalam hati.
“Kurasa itu terlalu berat, jadi untuk wajah masih seperti ini hanya beda penampilan dan gaya bicara saja kurasa cukup.” Katanya sambil menyengir.
“Sekarang Abqari bukan namaku lagi, namaku adalah Kenji.” Katanya sambil bangkit dari bangku  alun-alun itu.
  “Dan sekarang aku butuh nama samara, untuk melakukan pekerjaanku.” Bisiknya dalam hati.
“KIra-kira apa ya?” tanynya kembali dalam hati.
Setelah sampai dirumahnya ia mengunci diri di kamar seharian, ia mengotak-ngatik handphonenya. Mungkin sedang memikirkan nama yang bagus untuk pekerjaannya.
“Lucifer the Hexagram.” Ujarnya sambil membaca apa makna dari kata-kata itu.
“Itu bukan nama yang bagus untukku.” Ujarnya kembali.
“The Knight Templar?” tanya Kenji.
“Tidak, tidak aku tidak mau masuk Freemasonry” katanya sambil menekan tombol home pada handphonenya.
“Kenapa yang kucari menyangkut dengan nama iblis.” Keluh Kenji sambil melempar handphonenya ke bantal.
Kloneng-kloneng-kloneng.
Suara handphone Kenji berbunyi dan dengan gragas Kenji mengambil handponenya yang di lempar itu. lalu Kenji mengaktifkan handphonenya, “Teleportasi, orang ini sungguh misterius.” Judul yang tertera di berita di handphonenya, karena penasaran Kenji menekan judul berita berikut dan setelah membaca berita itu sampai tuntas, Kenji menyimpulkan bahwa yang melakukan bahwa yang melakukan teleportasi  itu seorang pencuri, prĂ©cis seperti Kenji inginkan, namanya King Phantom, “Apa King Phantom ada kandungannya dengan penyembah iblis?” tanya Kenji dengan mematahkan sedikit nama yang menurutnya bagus untuk profesi terbarunya.


See you...

Selasa, 07 November 2017

King Prologue Part-2

King Prologue Part-2
“Oke pak, aku pergi dulu pak.” Kata Abqari sambil menurunkan tangannya. Lalu Abqari keluar ruangan dan pergi ke ruangan dan ke ruangan lain bersama anggota yang sama komandannya dan mengambil barang pribadinya.
“Abqari kamu habis kemana?” tanya Harjito.
“Aku  habis dari ruangan kepala polisi.” Jawab abqari samil beres-beres.
“Emang ngapain kamu disana?”tanya Harjito kembali.
“Aku laporan bahwa aku berhenti bekerja disini.” Mendengar itu semua orang memandang Abqari dan suasana di ruangan itu hening dan sepi.
“Kamu benar berhenti.” Kata Harjito memecahkan keheningan itu. Abqari mengangguk mantap.
Setelah beres-beres selesai Abqari keiuar ruanga dan keluar kantor.
Esoknya di rumah Abqari.
“Apa aku harus menjadi seperti dulu lagi? Apa aku harus mengganti namaku seperti waktu itu?” kata abqari dalam hati sambil gelelengan di kasur.
“Ya aku harus menjadi seperti dulu dan aku harus mengubah namaku. Lalu bagaimana dengan wajahku, apakah aku harus mengubah wajahku? ya aku harus merubah wajahku.” kata Abqari dalam hati lalu Abqari tertawa terbahak-bahak di kamar itu.


See You...

Senin, 06 November 2017

Creepypasta bagian 1


Seorang gadis bernama Donna yang berumur 15 tahun tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Semenjak ibunya meninggal, Donna selalu mengandalkan ayahnya untuk segala urusannya. Mereka memiliki hubungan yang harmonis dan saling menyayangi satu sama lain.
Suatu pagi, ayah Donna pergi untuk perjalanan bisnis. Saat mereka sarapan, ayah Donna berkata jika dia akan pulang larut malam. Setelah itu, ia mencium kening anaknya, mengambil tas, dan kemudian berjalan keluar dari rumah.
Kemudian pada hari itu, ketika Donna pulang dari sekolah, ia mengerjakan beberapa pekerjaan rumah dan menonton TV. Ketika tengah malam, ayahnya masih belum pulang sehingga ia memutuskan untuk pergi ke tempat tidur.
Pada malam itu ia mengalami sebuah mimpi. Dia melihat bahwa dirinya sedang berdiri di tepi jalan raya yang begitu sibuk. Mobil dan truk melaju dengan kecepatan tinggi. Dia memandang ke seberang jalan dan melihat sosok seseorang yang sepertinya ia kenal. Itu adalah ayahya, tangannya seperti membentuk sebuah corong disekitar mulutnya dan tampaknya ia berteriak ke pada Donna, tetapi dia tidak bisa mendengar apapun.
Saat mobil-mobil melaju dengan sangat cepat, ia berusaha mendengar apa yang ayahnya katakan. Mata ayahnya begitu sedih. Dia tampak sangat putus asa untuk mengatakan kepadanya. Dia berhasil mendengar beberapa kata dari ayahnya,
"Jangan..... buka..... pintunya....."
Tiba-tiba, Donna terbangun dari mimpinya oleh suatu suara yang aneh.
Tap Tap Tap.
Kemudian ada seseorang yang membunyikan bel di lantai bawah.
Ding ding ding.
Dia bergegas bangun dan langsung memakai sendal tidurnya. Kemudian, dengan hanya menggunakan baju tidurnya ia bergegas menuruni tangga menuju pintu depan.
Dia kemudian mengintip melalui lubang pintu untuk mengecek. Ia melihat ayahnya sedang berdiri di luar sambil terus menatap kepadanya. Sedangkan, bel pintu terus berdering.
"Ok, tunggu! Aku datang!", teriaknya.
Dia kemudian membuka kunci pintu dan hendak membuka pintu, sampai ia berhenti.
Ia kembali mengintip ayahnya melalui lubang pintu. Sesuatu tentang ekspresi ayahnya terlihat janggal, matanya terbuka lebar, sepertinya ia sangat ketakutan.
Dia kembali mengunci pintu rumahnya.
"Ayah!" teriaknya dari balik pinut, "Apakah kau lupa kuncimu?"
Ding ding ding.
"Ayah, jawab aku!!"
Ding ding ding.
"Ayah, tolonglah! Aku perlu kau menjawab ku!"
Ding ding ding.
"Apakah ada orang lain, bersamamu?"
Ding ding ding.
"Kenapa kau tidak menjawab ku?"
Ding ding ding.
"Aku tidak mau membukakan pintu, sampai kau menjawab ku!"
Bel pintu terus berdering dan berdering, tetapi untuk beberapa alasan ayahnya menolak untuk menjawab teriakan putus asa dari anaknya.
Selama sisa malam, gadis yang ketakutan itu terus menerus meringkuk di sudut lorong, tak berdaya sambil terus menerus mendengar bel dari pintu yang terus menerus dibunyikan. Tampaknya hal itu sudah berlangsung selama beberapa jam, dan akhirnya ia terlelap kedalam tidur yang begitu gelisah.
Saat fajar tiba, ia terbangun dan sadar bahwa segalanya begitu tenang. Dia merangkak ke pintu depan dan kemudian melihat melalui lubang pintu. Ayahnya masih ada disana, terus menatap kepadanya.
Dia dengan sangat hati-hati membuka pintu dan dihadapkan dengan sebuah pemandangan yang begitu mengerikan.
Kepala ayahnya tergantung dari paku yang berada diatas pintu. Ada sebuah catatan yang melekat di bel pintu.

Disitu tertulis: "Gadis pintar!".

Sabtu, 04 November 2017

King Phantom

KING PROLOGUE…


Pagi hari, jam 04.15 WIB, penyergapan pembunuhan pak Suarki, di rumah tersangka.
“Ayo ayo masuk masuk…” bisik seseorang yang paling depan sambil membuka puntu depan rumah, lalu sekitar 15 polisi masuk dan menodong  pistolnya ke depan unu berjaga-jaga dan yang terakhi masuk ialah seorang muda yang terus mengatur para polisi yang ada di rumah itu, “Berpencar-berpencar.” Kata seorang muda itu. lalu mereka berpencar sesuai rencana yang merea inginkan.
“Abqari kemari,” kata orang muda itu yang ada di depan puntu kamar.
“Ada apa komandan?” tanya Abqari sambil mendekat.
“Buka pintu, biar aku sama Harjitoyang menangkapnya.” Kata orang muda itu, Abqari membuka pintu dengan hati-hati, dan orang muda itu melihat cahaya perak peluru antic, dan menjorog Abqari sehingga pintu terbuka lebar, dan peluru itupun mengenai punggung komandan, seakan reflex komandan langsung berteriak, mendengar teriakan itu semua angota mnuju ke sumber suara itu, betapa terkejutnya para polisi itu darah kental berceceran  di sekitar perut.
“Amankan komandan.” kata Harjito yang ada di samping mesih mengamankan komandan dari tembakan yang berutal itu.
Sekitar jam 10.00 WIB  di tempat pemakaman komandan.
Abqari, Harjito dan masih banyak polisi lain yang menghadiri pemakaman sang komandan mereka berdiri dan menundukkan kepala, mereka mungkin sedih atas kepergian komandan.
“Maafkan aku komandan, ini semua salahku.” Kata Abqari dalam hati dan dalam tundukkannya ia menangis.
Keluarga dari komandan datang, ketika melihat wajah sang anaknya, ibunya menangis histeris, sang ibu tidak mau di tinggal anak kebanggaannya.
Ketika suasana sepi di tempat pemakaman itu hsanya ada Abqari sendirian, lalu dia hormat, dari hormat itu dia menangis dan menjatuhkan diri ke tanah dan duduk tangn yang masih terhormat itu menggenggam dan langsung meninju tanah pemakaman sang komandan, “Komandan bodoh.” Katanya sambil mengeluarkan air matanya, “Apanya hebat komandan itu, melindungi dirinya saja tidak bisa, tapi bergaya seperti pahlawan.”  Katanya lagi dengan cucuran air mata yang lebih deras.
“Tapi…” katanya terhenti mungkin untuk mengatur pernapasan yang membuat dadanya sesak, ketika sesaknya sudah mendingan dan tidak ada tetesan air mata dia melanjutkan perkataannya, “Tapi kau telah mengorbankan nyawamu, untuk menyelamatkanku.”
Esoknya, di kantor polisi,di ruangan kepala polisi.
“Pak aku mengundurkan diri dari kepolisian ini.” kata Abqari sambil menundukkan kepalanya.
“Loh, emang kenapa kamu berhenti, kamukan melaksanakan tugasmu dengan baik.” Kata kepala polisi itu.
“Aku merasa masih belum matang untuk di kepolisian.” Kata Abqari masih menundukkan kepalanya.
“Besok aja deh.” Usul kepala polisi itu.
“Emang kenapa?” tanya Abqari sambil mendengakkan kepala.
“Ya, sekalian gajian.” Kata kepala polisi, Abqari langsung menundukkan kepalanya kembali.
“Yasudah kalau kamu maksa keluar dari sini.” Kata kepala polisi yang melihat iba kepada Abqari.
“Emang kamu kalau berhenti mau kerja apa?” kata kepala polisi sambil menarik lacinya dan mengambil amplop lalu menaruh amplop itu di meja.
“Masih belum tahu pak…” kata Abqari sambil menyender di kursi.
“…Mungkin lanjut kuliah.” Katanya kembali.
“Kuliah? Kan kamu sudah kuliah jurusan IT.” Kata kepala polisi itu sambil membuka amplop itu dan menyipitkan matanya seolah-olah sedang menghitung isi dalam amplop itu.
“Ya kuliah lagi pak, ya sudah jangan lama-lama basa-basinya, aku keluar ruangan dulu pak.” Kata Abqari lalu berdiri hendak keluar ruangan.
“Eh tunggu dulu, ini gaji terakhir kamu.” Ujar kepala polisi sambil mengasih amplop dan berdiri.
“Terima kasih pak sudah membolehkan saya bekerja disini.” Kata Abqari sambil hormat.
“Tidak Abqari, kamilah yang berterima kasih karena menurut kami IT sangat di butuhkan di sini.” Kata kepala polisi sambil hormat.


Novelkulogia.blogspot.com

SEE YOU....